Kalau kamu sempat nonton perjuangan Timnas U-23 di Piala Asia 2024 kemarin, pasti sepakat satu hal: generasi muda ini bukan cuma numpang lewat. Meskipun belum bawa pulang trofi, tapi performa Garuda Muda di Qatar layak diacungi jempol. Dan dari semua laga seru itu, muncul beberapa nama yang bikin bangga sekaligus bikin kita berani bermimpi soal masa depan.
Marselino Ferdinan – Liar di Tengah, Tenang di Kepala
Gue gak bisa bayangin lini tengah Timnas tanpa Marselino. Visi dia di lapangan tuh di atas rata-rata pemain seumurannya. Gaya mainnya? Gabungan antara flair ala pemain Latin dan kedisiplinan ala Eropa. Gak heran kalau fans Belgia juga mulai ngelirik anak muda satu ini.
Rafael Struick – Bukan Cuma Modal Nama Belanda
Awalnya banyak yang skeptis. “Ah, paling pemain keturunan lagi.” Tapi Struick membungkam semua keraguan. Bukan striker yang egois, tapi tahu kapan harus lari, kapan harus buka ruang. Gol lawan Australia? Kelas!
Ernando Ari – Spiderman-nya Garuda Muda
Kalau bukan karena refleks kilat Ernando, mungkin kita udah tersingkir lebih awal. Anak muda ini makin hari makin dewasa di bawah mistar. Dan yang bikin salut? Dia gak pernah besar kepala di depan kamera.
Arkhan Fikri – Si Mesin Tempur dari Malang
Arkhan itu tipikal pemain yang susah dimatiin. Gelandang lari terus, nge-press terus, umpan juga mulai rapi. Bisa dibilang kayak Gattuso versi Indonesia. Kurang galak dikit doang
Pratama Arhan – Lemparan Panjang dan Mental Baja
Udah bukan rahasia lagi lemparan Arhan itu senjata rahasia. Tapi yang bikin dia beda adalah ketenangan dan mental tandingnya. Main di laga besar gak bikin dia kendor.
Ini Baru Awal, Bukan Akhir
Boleh aja kita belum sampai semifinal, tapi dari cara main dan semangat anak-anak ini, jelas kelihatan bahwa Indonesia punya generasi emas. Jangan sampe talenta ini padam karena sistem yang salah urus. Kalau federasi, klub, dan publik bisa jalan bareng, sepak bola kita bisa lebih dari sekadar “akan bangkit”.